Minggu, 20 Mei 2012

OBAT


Obat sebenarnya adalah suatu zat yang secara normal tidak dibutuhkan oleh tubuh.  Dalam bahasa farmasi disebut “Xenobiotik”. Jadi jika tubuh kita dalam keadaan sehat kita gak butuh obat karena obat tidak akan berefek, sebaliknya jika tubuh kita sedang tidak normal alias sakit kita butuh sesuatu untuk menormalkan kembali . Bisa diibaratkan obat itu kayak pacar. Seseorang  gak akan butuh pacar kalo dia sendiri masih bisa bahagia dengan kejombloanya tapi sebaliknya jika seseorang udah ngebet dan kepengen punya orang yang bisa memperhatikan dan menetralkan hidupnya baru dia butuh pacar. He,,he,, emang gak nyambung cih
Ngomong-ngomong tetang obat aku punya cerita. Sejak 2, 5 tahun yang lalu aku selalu berhadapan dengan materi tentang obat entah itu teori ataupun praktek, karena aku kuliah difarmasi. Sebenarnya itu sangat bertentangan denganku yang sangat amat anti obat. Sejak kecil aku anti obat, gak suka dan benci, selain karena alasan pait, akupun tak bisa menelan obat. Aneh rasanya dan selalu nyangkut, gak nyaman. Sejak kecil, jika aku sakit aku tak pernah mau untuk minum obat., selalu muntah dan tak pernah bisa menelan. Intinya aku gak mau dan amat anti obat. Setiap aku sakit dan berobat kedokter, obat-oabat yang dibawa pulang tak pernah aku minum. Jurus jituku adalah obat itu aku sembunyikan di bawah kasur. Awalnya tak ada yang tau karena sejak kecil aku tidur sendiri di kamarku. Dan baiknya mama papaku percaya kalau obat yang itu habis kuminum, padahal aku sembunyikan dibawah kasur. Bodohnya aku, karena alasan aku masih kecil dan tak berfikir panjang, aku tak segera membuangnya malah menjadikan di bawah kasurku itu tembat harta karun obat yang tak hanya 1 jenis dan jumlahnyapun tak sedikit. Sepertinya apotekpun kalah.
Sepandai-pandainya tupai melompat  pasti terjatuh juga, hal itu pula yang kualami karena telah menjadikan bawah kasurku sebagai apotek illegal. Gawattttt,, papa tau. Gara – gara papa menjemur kasurku, akhirnya ketauan juga apotek illegal bawah kasurku itu. Alamat aku kena marah dan hukum, gak boleh maen, pulang sekolah langsung tidur siang gak boleh maen. Karena papaku yang lumayan galak dna akupun takut kena pukul  terpaksa aku menurut. Dan sejak saat itu setiap aku sakit dan harus minum obat papa ku selalu ada di depanku sampai obat itu masuk. Ya,, papa memang seperti itu, selalu menjadikanku untuk disiplin. Termasuk dalam minum obat karena papa ingin aku cepat sembuh dan ingin yang terbaik untukku.
Anehnya sekarang kenapa malah sekarang aku kuliah difarmasi, sesuatu yang bertolak belakang. Awalnya memang tak kuat jika harus masuk Laboratorium dan mencium bau obat rasanya ingin muntah dan pingsan. Kata orang tresno jalaran seko kulino. Suka karena kebiasa, akhirnya setelah cukup lama beradaptasi akupun kini terbiasa dengan obat. Tapi tetap saja jika aku harus minum obat aku selalu menolak. Intinya jika aku sakit dan terpaksa  pergi kedokter hanya untuk menenangkan hati saja tak ada yang serius dengan penykitku. Obat yang aku tebus di apotekpun tak pernah ku minum. Alhamdulialah masih sembut sendiri tanpa meminumnya. Aku anggap semuanya hanya placebo. Dan Alhamdulilah sampai sekarang aku masih diberi kesehatan oleh Allah SWT, dan mungkin memang rejeki aku di farmasi.
Jadi intinya hal yang bisa kamu perbuat jika sakit:
1.        Sebisa mungkin hindari pergi ke dokter selain mahal, kalau bisa diobatin sendiri kenapa harus ke dokter.
2.       Jika sakitmu masih bisa sembuh tanpa minum obat, aku sarankan jangan minum obat.
3.       Jangan sembunyikan obatmu ditempat sembarangan seperti dibawah kasur, yang ada malah ketauan papa dan ujung-ujungnya di hukum.
4.       Obat yang tak diminum dan akan dibuang, hancurkan obat itu terlebih dahulu dan guntinglah kemasannya, untuk menghindari adanya pemulungan obat bekas
5.       Jika mendapatkan antibiotic, maka wajib dihabiskan karena jika tidak akan menjadikan resisten.
6.       jangan terlalu benci dengan sesuatu, bisa – bisa malah kualat dna tiapa hari bakalan bareng dengan sesuatu yang kamu benci itu.

Semoga bermanfaat, ini hanya selingan saja untuk berbagi pengalaman. Ambil hikmahnya dan jangan diambil yang jelek. Yang terpenting jangan tiru adegan diatas,, he,,he,,.

0 komentar:

Posting Komentar