Pernah mendengar mengenai obat - obat yang berfungsi untuk menekan sistem imun???? Bagaimana penggunaan obat-obat tersebut???
Dalam artikel ini saya akan membahas mengenai obat - obat yang berfungsi sebagai imunosupresan atau menekan sistem imun pada manusia.
Imunosupresan merupakan kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon imun seperti pencegah
penolakan transpalansi, mengatasi penyakit autoimun dan mencegah hemolisis
rhesus dan neonatus. Sebagain dari kelompok ini bersifat sitotoksik dan digunakan sebagai
antikanker.
Imunosupresan digunakan untuk tiga indikasi utama yaitu
1. Transplantasi organ
Immunosupresan banyak digunakan untuk mencegah reaksi penolakan pada transplantasi organ, karena tubuh membentuk antibodies terhadap sel-sel asing yang diterimanya.
¨Contoh Obat:
Kortikisteroida, Azatriopin, siklofosfanida, atau mycofenolat, Siklosporin-A dan tacrolimus, Limfositimunoglobulin (Limfoglobulin)
2. Penyakit autoimun
Imunosupresan dapat enekan aktivitas penyakit auto imun (kelainan imunitas).
Misalnya, pada Rheumatic Autoimmune
Disease dan penyakit radang usus (colitis ulcerosa, M. Crohn) diberikan sulfasalazin dan sitostatika (MTX, azatioprin)
3. Pencegahan hemolisis
Rhesus pada neonates
Berikut adalah contoh golongan obat yang dapat menekan sistem imun
1. Azatioprin
Azotioprin adalah antimetabolit golongan purin
yang merupakan prekursor 6-merkaptopurin.
Azotioprin dalam tubuh diubah menjadi
6-merkaptopurin(6-MP) yang merupakan metabolit aktif dan bekerja menghambat sintesis de
novo purin.
2. Metotreksat (MTX)
Digunakan sebagai obat tunggal atau kombinasi
dengan siklosporin dalam mencegah penolakan cangkok sumsum tulang. MTX juga
berguna untuk penyakit autoimun dan peradangan tertentu.
3. Siklofosfamid
Siklofosfamid mengurangi respon imun humoral
dan meningkatkan respon imun selular. Selain pada bedah cangkok, obat ini juga
digunakan pada artritis reumatoid, sindrom nefrotik dan granulomatosis Wegener
4. Kortikosteroid
Imunosupresan yang digunakan adalah golongan
glukokortikoid yaitu prednison dan prednisolon. Kortikosteroid (glukokortikoid)
digunakan sebagai obat tunggal atau dalam
kombinasi dengan imunosupresan lain untuk mencegah reaksi penolakan
transplantasi dan untuk mengatasi penyakit
aoutoimun.
5. Siklosporin (Cyclosporin A)
Berasal dari jamur Tolypocladium inflatum
gams. Siklosporin punya efek imunosupresan karena mempunyai kemampuan yang
selektif dalam menghambat sel T. Siklosporin digunakan terutama dalam kombinasi
dengan prednison untuk mempertahankan ginjal, hati, dan cangkok jantung pada
transplantasi
6. Rho (D)
imunoglobulin
Antibodi ini merupakan bentuk spesifik dalam
pengobatan imunologi untuk ibu dengan Rho (D) negatif yang terpapar darah Rho
(D) positif pada perdarahan karena abortus, amniosintesis, trauma abdomen atau
kelahiran biasa dari janin.
7. Tacrolimus (prograf)
Senyawa makrolida yang diekstraksi dari jamur
streptomyces tsukubaensis (1993). Khasiat dan mekanisme immunosupressivenya
sama dengan sikolosporin, tetapi ca lebih kuat 50x dalam hal pencegahan sintesa
IL-2 yang mutlak perlu untuk proliferasi sel –T, juga bersifat sangat
lipofil dan sama efektifnya dengan siklosporin pada transplantasi hati,
jantung, paru-paru, dan ginjal.
8. Mycofenolat-mofetil (CellCept)
Merupakan prodruk dengan khasiat menekan
perbenyakan dari khusus limfosit melalui inhibisi enzim dehidrogenasi yang
diperlukan untuk sintese purin (DNA/RNA). Efektif
untuk melawan penolakan akut setelah transplantasi ginjal
9. Talidomida (synovir)
Derivat-piperidin ini (1957) adalah obat tidur
dengan efek teratogen sangat kuat yang berdasarkan khasiat anti-angiogenesisnya juga berdaya
imunosupresif (anti-TNF) dan antiradang. Sejak
awal tahun 1990-an talidomida mulai digunakan lagi antara lain untuk menekan
reaksi lepra dan meringankan gejala AIDS seperti (aphtae) dimulut ,
kerongkongan, dan kemaluan, serta diare dan kehilangan bobot serius.
0 komentar:
Posting Komentar