Kamis, 30 April 2015

IMUNOSUPRESAN

Pernah mendengar mengenai obat - obat yang berfungsi untuk menekan sistem imun???? Bagaimana penggunaan obat-obat tersebut??? 
Dalam artikel ini saya akan membahas mengenai obat - obat yang berfungsi sebagai imunosupresan atau menekan sistem imun pada manusia. 

 LUPUS (PENYAKIT AUTOIMUN)



Imunosupresan merupakan kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon imun seperti pencegah penolakan transpalansi, mengatasi penyakit autoimun dan mencegah hemolisis rhesus dan neonatus. Sebagain dari kelompok ini bersifat sitotoksik dan digunakan sebagai antikanker.
Imunosupresan digunakan untuk tiga indikasi utama yaitu
1. Transplantasi organ
 Immunosupresan banyak digunakan untuk mencegah reaksi penolakan pada transplantasi organ, karena tubuh membentuk antibodies terhadap sel-sel asing yang diterimanya.
         ¨Contoh Obat:
         Kortikisteroida, Azatriopin, siklofosfanida, atau mycofenolat, Siklosporin-A dan tacrolimus, Limfositimunoglobulin (Limfoglobulin)
2. Penyakit autoimun
         Imunosupresan dapat enekan aktivitas penyakit auto imun (kelainan imunitas).
     Misalnya, pada Rheumatic Autoimmune Disease dan penyakit radang usus (colitis ulcerosa, M. Crohn) diberikan sulfasalazin dan sitostatika (MTX, azatioprin)
         
3. Pencegahan hemolisis Rhesus pada neonates
     
Berikut adalah contoh golongan obat yang dapat menekan sistem imun
     1. Azatioprin
          Azotioprin adalah antimetabolit golongan purin yang merupakan prekursor 6-merkaptopurin. 
     Azotioprin dalam tubuh diubah menjadi 6-merkaptopurin(6-MP) yang merupakan metabolit aktif dan bekerja menghambat sintesis de novo purin.
      2. Metotreksat (MTX)
          Digunakan sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan siklosporin dalam mencegah penolakan cangkok sumsum tulang. MTX juga berguna untuk penyakit autoimun dan peradangan tertentu.
     3. Siklofosfamid
         Siklofosfamid mengurangi respon imun humoral dan meningkatkan respon          imun selular. Selain pada bedah cangkok, obat ini juga digunakan pada                artritis reumatoid, sindrom nefrotik dan granulomatosis Wegener

     4.  Kortikosteroid
     Imunosupresan yang digunakan adalah golongan glukokortikoid yaitu prednison dan prednisolon. Kortikosteroid (glukokortikoid) digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan imunosupresan lain untuk mencegah reaksi penolakan transplantasi dan untuk mengatasi penyakit aoutoimun.
  5.  Siklosporin (Cyclosporin A)
         Berasal dari jamur Tolypocladium inflatum gams. Siklosporin punya efek imunosupresan karena mempunyai kemampuan yang selektif dalam menghambat sel T. Siklosporin digunakan terutama dalam kombinasi dengan prednison untuk mempertahankan ginjal, hati, dan cangkok jantung pada transplantasi
6. Rho (D) imunoglobulin
     Antibodi ini merupakan bentuk spesifik dalam pengobatan imunologi untuk ibu dengan Rho (D) negatif yang terpapar darah Rho (D) positif pada perdarahan karena abortus, amniosintesis, trauma abdomen atau kelahiran biasa dari janin.
7. Tacrolimus (prograf)
     Senyawa makrolida yang diekstraksi dari jamur streptomyces tsukubaensis (1993). Khasiat dan mekanisme immunosupressivenya sama dengan sikolosporin, tetapi ca lebih kuat 50x dalam hal pencegahan sintesa IL-2 yang mutlak perlu untuk proliferasi sel –T, juga bersifat sangat lipofil dan sama efektifnya dengan siklosporin pada transplantasi hati, jantung, paru-paru, dan ginjal.
8. Mycofenolat-mofetil (CellCept)
  Merupakan prodruk dengan khasiat menekan perbenyakan dari khusus limfosit melalui inhibisi enzim dehidrogenasi yang diperlukan untuk sintese purin (DNA/RNA). Efektif untuk melawan penolakan akut setelah transplantasi ginjal
9. Talidomida (synovir)
  Derivat-piperidin ini (1957) adalah obat tidur dengan efek teratogen sangat kuat yang berdasarkan khasiat anti-angiogenesisnya juga berdaya imunosupresif (anti-TNF) dan antiradang. Sejak awal tahun 1990-an talidomida mulai digunakan lagi antara lain untuk menekan reaksi lepra dan meringankan gejala AIDS seperti (aphtae) dimulut , kerongkongan, dan kemaluan, serta diare dan kehilangan bobot serius. 

0 komentar:

Posting Komentar