Kamis, 20 Oktober 2011

Papa dan mamaku

Setiap hari rasanya tak bisa jika tak mendengar suara mama,, Huufttt mama,, fita kangen,, itu yang selalu kutuliskan dihp dan kukirimkan lewat sms,,, Tak lama mama membalasnya dengan hangat,,,
Mama,, Satu-satunya orang tuaku kini,, Setelah kepergian papaku 2009 silam,,

Rasanya sakit sekali jika terinagt kepergian papa, sedikit demi sedikit ku ikhlaskan semuanya,, sangat berattttttttttttt,, berat sekali,, mungkin mulutku bisa berbohong kalo aku bisa mengikhlaskan kepergian papa tapi air mataku tak pernah bisa berbohong,, selalu mengalir dengan rasa rindu yang amat sangat,,
Aku tak lagi bisa mengancingkan baju koko papaku saat hendak berangkat kemasjid,, Tak pernah lagi bisa mencucikan bajunya,, dan tak pernah lagi bisa mendengarkan suaranya untuk membangunkanku,,
Selama ini mungkin aku tak terlalu dekat dengan papa karena papa bekerja di luar kota,, Sejak kecil aku bersama mama mungkin itu sebabnya rasa rinndu sellau ada jika tak mendengar suaranya,, Mamaku yang cerewet,,, mamaku yang palinggggggggggggggggggggggg baikkkkkkkkkkk,,
Papa,, Anak perempuanmu kini sudah mulai dewasa,, Papa aku rindu dengan amarahmu ketika ku melakukan kesalahan,, tak ada lagi yang memarahiku saat ku melkukan kesalahan,, atk ada yang memukulku jika aku lupa sholat,, tak ada lagi yang mengajakku bercerita tentang kuliahku, dosenku,, cita-citaku,,
Aku rindu saat kau mengajarkanku bahasa ingris,, Papa fita kangenn,,,

0 komentar:

Posting Komentar